Ramalan Jayabaya


Prabu Jayabaya adalah Raja Kediri bertemu pendita dari Rum yang sangat sakti, Maulana Ali Samsuyen. Ia pandai meramal serta tahu akan hal yang belum terjadi. Jayabaya lalu berguru padanya, sang pendeta menerangkan berbagai ramalan yang tersebut dalam kitab Musaror dan menceritakan penanaman orang sebanyak 12.000 keluarga oleh utusan Sultan Galbah di Rum, orang itu lalu ditempatkan di pegunungan Kendeng, lalu bekerja membuka hutan tetapi banyak yang mati karena gangguan makhluk halus, jin dsb, itu pada th rum 437, lalu Sultan Rum memerintahkan lagi di Pulau Jawa dan kepulauan lainnya dgn mengambil orang dari India, Kandi, Siam. Sejak penanaman orang-orang ini sampai hari kiamat kobro terhitung 210 tahun matahari lamanya atau 2163 tahun bulan, Sang pendeta mengatakan orang di Jawa yang berguru padanya tentang isi ramalan hanyalah Hajar Subroto di G. Padang. Beberapa hari kemudian Jayabaya menulis ramalan Pulau Jawa sejak ditanami yang keduakalinya hingga kiamat, lamanya 2.100 th Matahari. Ramalannya menjadi “TRI-TAKALI”, yaitu:
  1. Jaman permulaan disebut KALI-SWARA, lamanya 700 th matahari (721 th bulan). Pada waku itu di jawa banyak terdengar suara alam, gara-gara geger, halintar, petir, serta banyak kejadian-kejadian yang ajaib dikarenakan banyak manusia menjadi dewa dan dewa turun kebumi menjadi manusia.
  2. Jaman pertengahan disebut KALI-YOGA, banyak perobahan pada bumi, bumi belah menyebabkan terjadinya pulau kecil-kecil, banyak makhluk yang salah jalan, karena orang yang mati banyak menjelma (nitis).
  3. Jaman akhir disebut KALI-SANGARA, 700 th. Banyak hujan salah mangsa dan banyak kali dan bengawan bergeser, bumi kurang manfaatnya, menghambat datangnya kebahagian, mengurangi rasa-terima, sebab manusia yang yang mati banyak yang tetap memegang ilmunya.
Tiga jaman tersebut masing-masing dibagi menjadi Saptama-kala, artinya jaman kecil-kecil, tiap jaman rata-rata berumur 100 th. Matahari (103 th. bulan), seperti dibawah ini:
  1. I. JAMAN KALI-SWARA dibagi menjadi :
1).  Kala-kukila 100 th, (th. 1-100): Hidupnya orang seperti burung, berebutan mana yang kuat dia yang menang, belum ada raja, jadi belum ada yang mengatur/memerintah.
2).  Kala-buddha (th. 101-200): Permulaan orang Jawa masuk agama Buddha menurut syariat Hyang agadnata (Batara Guru).
3).  Kala-brawa* (th. 201 – 300): Orang-orang di Jawa mengatur ibadahnya kepada Dewa, sebab banyak Dewa yang turun kebumi menyiarkan ilmu.
4).  Kala-tirta (th. 301-400): Banjir besar, air laut menggenang daratan, di sepanjang air itu bumi menjadi belah dua. Yang sebelah barat disebut pulau Sumatra, lalu banyak muncul sumber-sumber air, disebut umbul, sedang,telaga, dsb.
5).  Kala-swabara (th. 401-500): Banyak keajaiban yang tampak atau menimpa diri manusia.
6).  Kala-rebawa (th. 501-600): Orang Jawa mengadakan keramaian2-kesenian dsb.
7).  Kala-purwa (th. 601-700): Banyak tumbuh2an keturunan orang2 besar yang sudah menjadi orang biasa mulai jadi orang besar lagi.
  1. II. JAMAN KALA-YOGA dibagi menjadi :
1).  Kala-brata (th. 701-800): Orang mengalami hidup sebagai fakir.
2).  Kala-drawa (th. 801-900): Banyak orang mendapat ilham, orang pandai menerangkan hal-hal yang gaib.
3).  Kala-dwawara (th. 901-1.000): Banyak kejadian yang mustahil.
4).  Kala-praniti (th. 1.001- 1.101): Banyak orang mementingkan ulah pikir.
5).  Kala-teteka (th. 1.101 – 1.200): Banyak orang datang dari negeri-negeri lain.
6).  Kala-wisesa (th. 1.201 – 1.300): Banyak orang yang terhukum.
7).  Kala-wisaya (th. 1.301 – 1.400): Banyak orang memfitnah.
  1. III. JAMAN KALA-SANGARA dibagi menjadi :
1).  Kala-jangga (th. 1.401 – 1.500): Banyak orang ulah kehebatan.
2).  Kala-sakti (th. 1.501 – 1.600): Banyak orang ulah kesaktian.
3).  Kala-jaya (th. 1.601 – 1.700): Banyak orang ulah kekuatan untuk tulang punggung kehidupannya.
4).  Kala-bendu (th. 1.701 – 1.800): Banyak orang senang berbantahan, akhirnya
bentrokkan.
5).  Kala-suba (th. 1.801 – 1.900) : Pulau Jawa mulai sejahtera, tanpa kesulitan, orang bersenang hati
6).  Kala-sumbaga (th. 1.901 – 2.000) : Banyak orang tersohor pandai dan hebat.
7).  Kala-surasa (th. 2.001 – 2.100): Pulau Jawa ramai sejahtera, serba teratur, tak ada kesulitan, banyak orang ulah asmara.

Ramalan Jayabaya bagi Indonesia setelah tahun 2001 Indonesia akan menjadi sebuah negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera sebagai akhir dari Ramalan Jayabaya (Kala-surasa, 2001-2100 M), zaman yang tidak menentu (Kalabendu) berganti dengan zaman yang penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia menaruh hormat. Akan muncul seorang Satriya Piningit sebagai Pemimpin baru Indonesia dengan ciri-ciri sudah tidak punya ayah-ibu, namun telah lulus Weda Jawa, bersenjatakan Trisula yang ketiga ujungnya sangat tajam, sbb:

“Mula den upadinem sinatriya iku wus tan abapa, abibi, lola, wus pupus weda Jawa mung angendelake trisula, landepe trisula sing pucuk gegawe pati utawa untang nyawa, sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan, sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda.”

Ramalan selanjutnya adalah:

“Inilah jalan bagi yang selalu ingat dan waspada! Agar pada zaman tidak menentu bisa selamat dari bahaya atau “jaya-baya”, maka jangan sampai keliru dalam memilih pemimpin. Carilah sosok Pemimpin yang bersenjatakan Trisula Weda pemberian dewa. Bila menyerang tanpa pasukan, kalau menang tidak menghina yang lain. Rakyat bersukaria karena keadilan Tuhan telah tiba. Rajanya menyembah rakyat yang bersenjata Trisula Weda; para pendetapun menghargainya. Itulah asuhannya Sabdopalon – yang selama ini menanggung rasa malu tetapi akhirnya termasyhur- karena segalanya tampak terang benderang. Tidak ada lagi yang mengeluh kekurangan; itulah pertanda bahwa zaman tidak menentu telah usai berganti zaman penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia pun menaruh hormat.”
Di zaman modern abad ke-21 saat ini dengan berbagai persenjataan modern dan alat tempur yang canggih, mulai dari senjata nuklir, roket, peluru kendali, dan lain-lainnya, maka senjata Trisula Weda mungkin bukanlah senjata dalam arti harafiah, tetapi adalah senjata dalam arti kiasan, tiga kekuatan yang mebuat seorang Pemimpin disegani segenap Rakyatnya. Bisa saja itu adalah tiga sifat-sifat sang Pemimpin, seperti: Benar, Lurus, Jujur (bener, jejeg, jujur) seperti yang diungkapkan dalam tembang-tembang Ramalan Jayabaya.

Demikian pula tentang sosok sang Pemimpin yang digambarkan sebagai Satriya Piningit, bukanlah seseorang yang tiba-tiba muncul, tetapi Ia adalah seorang Pemimpin Indonesia yang sifatnya tidak mau menonjolkan diri, tetapi Ia bekerja tanpa pamrih, menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi kemajuan bangsa dan negara. Sudah ada langkah-langkahnya yang nyata yang dapat ditelusuri dalam kehidupannya sehari-hari. Bisa saja Ia akan terpilih dalam Pilpres 2009 ini, atau mungkin juga dalam periode Kepemimpinan Indonesia pada periode berikutnya untuk mengantarkan Indonesia kepada Cita-cita para Pendiri Bangsa sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, yaitu negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera bagi segenap Rakyat Indonesia.

Siapakah dia? Monggo ditanggepi…..

Selengkapnya Ramalan Jayabaya

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
One day there will be a cart without a horse.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Pulau Jawa berkalung besi.
The island of Java will be circled by an iron necklace.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Perahu berlayar di ruang angkasa.
There will be a boat flying in the sky.
Kali ilang kedhunge.
Sungai kehilangan lubuk.
The river will loose its current.
Pasar ilang kumandhang.
Pasar kehilangan suara.
There will be markets without crowds.
Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.
Bumi saya suwe saya mengkeret.
Bumi semakin lama semakin mengerut.
The earth will shrink.
Sekilan bumi dipajeki.
Sejengkal tanah dikenai pajak.
Every inch of land will be taxed.
Jaran doyan mangan sambel.
Kuda suka makan sambal.
Horses will devour chili sauce.
Wong wadon nganggo pakaian lanang.
Orang perempuan berpakaian lelaki.
Women will dress in men’s clothes.
Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik.
These are the signs that the people and their civilization have been
turned upside down.
Akeh janji ora ditetepi.
Banyak janji tidak ditepati.
Many promises unkept.
Akeh wong wani mlanggar sumpahe dhewe.
Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Many break their oath.
Manungsa pada seneng nyalah.
Orang-orang saling lempar kesalahan.
People will tend to blame on each other.
Ora ngindahake hukum Allah.
Tak peduli akan hukum Allah.
They will ignore God’s law.
Barang jahat diangkat-angkat.
Yang jahat dijunjung-junjung.
Evil things will be lifted up.
Barang suci dibenci.
Yang suci (justru) dibenci.
Holy things will be despised.
Akeh manungsa mung ngutamake duwit.
Banyak orang hanya mementingkan uang.
Many people will become fixated on money.
Lali kamanungsan.
Lupa jati kemanusiaan.
Ignoring humanity.
Lali kabecikan.
Lupa hikmah kebaikan.
Forgetting kindness.
Lali sanak lali kadang.
Lupa sanak lupa saudara.
Abandoning their families.
Akeh Bapa lali anak.
Banyak ayah lupa anak.
Fathers will abandon their children.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Banyak anak berani melawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.
Nantang bapa.
Menantang ayah.
And battle against their fathers.
Sedulur pada cidra.
Saudara dan saudara saling khianat.
Siblings will collide violently.
Kulawarga pada curiga.
Keluarga saling curiga.
Family members will become suspicious of each other.
Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends become enemies.
Akeh manungsa lali asale.
Banyak orang lupa asal-usul.
People will forget their roots.
Ukuman Ratu ora adil.
Hukuman Raja tidak adil
The queen’s judgements will be unjust.
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Banyak pejabat jahat dan ganjil
There will be many peculiar and evil leaders.
Akeh kelakuan sing ganjil.
Banyak ulah-tabiat ganjil
Many will behave strangely.
Wong apik-apik pada kepencil.
Orang yang baik justru tersisih.
Good people will be isolated.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin.
Banyak orang kerja halal justru malu.
Many people will be too embarrassed to do the right things.
Luwih utama ngapusi.
Lebih mengutamakan menipu.
Choosing falsehood instead.
Wegah nyambut gawe.
Malas menunaikan kerja.
Many will be lazy to work.
Kepingin urip mewah.
Inginnya hidup mewah.
Seduced by luxury.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
They will take the easy path of crime and deceit.
Wong bener thenger-thenger.
Orang benar termangu-mangu.
The honest will be confused.
Wong salah bungah.
Orang salah gembira ria.
The dishonest will be joyful.
Wong apik ditampik-tampik.
Orang baik ditolak – tolak
The good will be rejected.
Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil ones will rise to the top.
Wong agung kesinggung.
Orang yang mulia dilecehkan
Noble people will be wounded by unjust criticism.
Wong ala kepuja.
Orang yang jahat dipuji-puji.
Evil doers will be worshipped.
Wong wadon ilang kawirangane.
Perempuan hilang malunya.
Women will become shameless.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Laki-laki hilang kejantanannya
Men will loose their courage.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Banyak laki-laki tak beristri.
Men will choose not to get married.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Banyak perempuan tidak setia  pada suaminya.
Women will be unfaithful to their husbands.
Akeh ibu pada ngedol anake.
Banyak ibu menjual anaknya
Mothers will sell their babies.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Banyak perempuan menjual dirinya
Women will engage in prostitution.
Akeh wong ijol bebojo.
Banyak orang tukar pasangan.
Couples will trade partners.
Wong wadon nunggang jaran.
Perempuan menunggang kuda.
Women will ride horses.
Wong lanang linggih plangki.
Laki-laki naik tandu.
Men will be carried in a stretcher.
Randa seuang loro.
Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
A divorcee will be valued at 17 cents.
Prawan seaga lima.
Perawan lima picis.
A virgin will be valued at 10 cents.
Duda pincang laku sembilan uang.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled men will be valued at 75 cents.
Akeh wong ngedol ngelmu.
Banyak orang berdagang ilmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.
Akeh wong ngaku-aku.
Banyak orang mengaku diri.
Many will claims other’s merits as their own.
Njabane putih njerone dhadu.
Di luar putih di dalam jingga.
It is only a cover for the dice.
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Mengaku suci, tapi sucinya palsu belaka.
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.
Akeh bujuk akeh lojo.
Banyak tipu banyak muslihat.
Many will use sly and dirty tricks.
Akeh udan salah mangsa.
Banyak hujan salah musim.
Rains will fall in the wrong season.
Akeh prawan tuwa.
Banyak perawan tua
Many women will remain virgins into their old age.
Akeh randa nglairake anak.
Banyak janda melahirkan bayi.
Many divorcees will give birth.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Banyak anak lahir mencari bapaknya.
Newborns will search for their fathers.
Agama akeh sing nantang.
Agama banyak ditentang.
Religions will be attacked.
Perikamanungsan saya ilang.
Perikemanusiaan semakin hilang.
Humanitarianism will no longer have importance.
Omah suci dibenci.
Rumah suci dijauhi.
Holy temples will be hated.
Omah ala saya dipuja.
Rumah maksiat makin dipuja.
They will be more fond of praising evil places.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Di mana-mana perempuan lacur
Prostitution will be everywhere.
Akeh laknat.
Banyak kutukan
There will be many worthy of damnation.
Akeh pengkhianat.
anyak pengkhianat.
There will be many betrayals.
Anak mangan bapak.
Anak makan bapak.
Children will be against father.
Sedulur mangan sedulur.
Saudara makan saudara.
Siblings will be against siblings.
Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends will become enemies.
Guru disatru.
Guru dimusuhi.
Students will show hostility toward teachers.
Tangga pada curiga.
Tetangga saling curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.
Kana-kene saya angkara murka.
Angkara murka semakin menjadi-jadi.
And ruthlessness will be everywhere.
Sing weruh kebubuhan.
Barangsiapa tahu terkena beban.
The eyewitness has to take the responsibility.
Sing ora weruh ketutuh.
Sedang yang tak tahu disalahkan.
The ones who have nothing to do with the case will be prosecuted.
Besuk yen ana peperangan.
Kelak jika terjadi perang.
One day when there will armagedon.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Datang dari timur, barat, selatan, dan utara
In the east, in the west, in the south, and in the north.
Akeh wong becik saya sengsara.
Banyak orang baik makin sengsara.
Good people will suffer more.
Wong jahat saya seneng.
Sedang yang jahat makin bahagia.
Bad people will be happier.
Wektu iku akeh dandang diunekake kuntul.
Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
When this happens, a rice cooker will be said to be an egret.
Wong salah dianggep bener.
Orang salah dipandang benar.
The wrong person will be assumed to be honest.
Pengkhianat nikmat.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.
Durjono saya sempurna.
Durjana semakin sempurna.
The deceitful will decline even further.
Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil persons will rise to the top.
Wong lugu kebelenggu.
Orang yang lugu dibelenggu.
The modest will be trapped.
Wong mulyo dikunjoro.
Orang yang mulia dipenjara.
The noble will be imprisoned.
Sing curang garang.
Yang curang berkuasa.
The fraudulent will be ferocious.
Sing jujur kojur.
Yang jujur sengsara.
The honest will unlucky.
Pedagang akeh sing keplarang.
Pedagang banyak yang tenggelam.
Many merchants will fly in a mess.
Wong main akeh sing ndadi.
Penjudi banyak merajalela.
Gamblers will become more addicted to gambling.
Akeh barang haram.
Banyak barang haram.
Illegal things will be everywhere.
Akeh anak haram.
Banyak anak haram.
Many babies will be born outside of legal marriage.
Wong wadon nglamar wong lanang.
Perempuan melamar laki-laki.
Women will propose marriage.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Laki-laki merendahkan derajat sendiri.
Men will lower their own status.
Akeh barang-barang mlebu luang.
Banyak barang terbuang-buang.
The merchandise will be left unsold.
Akeh wong kaliren lan wuda.
Banyak orang lapar dan telanjang.
Many people will suffer from starvation and inability to afford clothing.
Wong tuku nglenik sing dodol.
Pembeli membujuk penjual.
Buyers will become more sophisticated.
Sing dodol akal okol.
Si penjual bermain siasat.
Sellers will have to use their brains and muscle to do business.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
In the way they earn a living, people will be as rice paddies being swung around and blown up.
Sing kebat kliwat.
Siapa tangkas lepas.
Some will go wild out of control.
Sing telah sambat.
Siapa terlanjur menggerutu.
Those who are not ambitious will complaint of being left behind.
Sing gede kesasar.
Si besar tersasar.
The ones on the top will get lost.
Sing cilik kepleset.
Si kecil terpeleset.
The ordinary people will slip.
Sing anggak ketunggak.
Si congkak terbentur.
The arrogant ones will be impaled.
Sing wedi mati.
Si takut mati.
The fearful ones will not survive.
Sing nekat mbrekat.
Si nekat mendapat berkat.
The risk takers will be successful.
Sing jerih ketindhih.
Si hati kecil tertindih
The ones who are afraid of taking the risks will be crushed under foot.
Sing ngawur makmur,
Yang ngawur makmur
The careless ones will be wealthy.
Sing ngati-ati ngrintih.
Yang berhati-hati merintih.
The careful ones will whine about their suffering.
Sing ngedan keduman.
Yang main gila menerima bagian.
The crazy ones will get their portion.
Sing waras nggagas.
Yang sehat pikiran berpikir.
The ones who are mentally and physically healthy will think wisely.
Wong tani ditaleni.
Si tani diikat.
The farmers will be controlled.
Wong dora ura-ura.
Si bohong menyanyi-nyanyi
Those who are corrupt will spend their fortune lavishly.
Ratu ora netepi janji, musna kekuasaane.
Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
The queen who does not keep her promises will lose her power.
Bupati dadi rakyat.
Pegawai tinggi menjadi rakyat.
The leaders will become ordinary persons.
Wong cilik dadi priyayi.
Rakyat kecil jadi priyayi.
The ordinary people will become leaders.
Sing mendele dadi gede,
Yang curang jadi besar.
The dishonest persons will rise to the top.
Sing jujur kojur.
Yang jujur celaka.
The honest ones will be unlucky.
Akeh omah ing nduwur jaran.
Banyak rumah di punggung kuda.
There will be many people own a house on horseback.
Wong mangan wong.
Orang makan sesamanya
People will attack other people.
Anak lali bapak.
Anak lupa bapak
Children will ignore their fathers.
Wong tuwa lali tuwane.
Orang tua lupa ketuaan mereka.
Parents will not want to take their responsibility as parents.
Pedagang adol barang saya laris.
Jualan pedagang semakin laris.
Merchants will sell out of their merchandise.
Bandane saya ludes.
Namun harta mereka makin habis.
Yet, they will lose money.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Many people will die from starvation in prosperous times.
Akeh wong nyekel banda nanging uripe sengsara.
Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Many people will have lots of money yet, be unhappy in their lives.
Sing edan bisa dandan.
Yang gila bisa bersolek
The crazy one will be beautifully attired.
Sing bengkong bisa nggalang gedong.
Si bengkok membangun mahligai.
The insane will be able to build a lavish estate.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be
isolated.
Ana peperangan ing njero.
Terjadi perang di dalam.
There will be internal wars.
Timbul amarga para pangkat akeh sing pada salah paham.
Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
As a result of misunderstandings between those at the top.
Durjana saya ngambra-ambra.
Kejahatan makin merajalela.
The numbers of evil doers will increase sharply.
Penjahat saya tambah.
Penjahat makin banyak
There will be more criminals.
Wong apik saya sengsara.
Yang baik makin sengsara.
The good people will live in misery.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
Banyak orang mati karena perang.
There will be many people die in a war.
Kebingungan lan kobongan.
Karena bingung dan kebakaran.
Others will be disoriented, and their property burnt.
Wong bener saya tenger-tenger.
Si benar makin tertegun.
The honest will be confused.
Wong salah saya bungah-bungah.
Si salah makin sorak sorai.
The dishonest will be joyful.
Akeh banda musna ora karuan lungane.
Banyak harta hilang entah ke mana
There will be disappearance of great riches.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe.
Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
There will be disappearance of great titles, and jobs.
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Banyak barang haram, banyak anak haram.
There will be many illegal goods.
Bejane sing lali, bejane sing eling.
Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
There will be many babies born without fathers.
Nanging sauntung-untunge sing lali.
Tapi betapapun beruntung si lupa.
Those people who forget God’s Will may be happy on earth.
Isih untung sing waspada.
Masih lebih beruntung si waspada.
But those who are remember God’s will are destined to be happier still.
Angkara murka saya ndadi.
Angkara murka semakin menjadi.
Ruthlessness will become worse.
Kana-kene saya bingung.
Di sana-sini makin bingung.
Everywhere the situation will be chaotic.
Pedagang akeh alangane.
Pedagang banyak rintangan.
Doing business will be more difficult.
Akeh buruh nantang juragan.
Banyak buruh melawan majikan.
Workers will challenge their employers.
Juragan dadi umpan.
Majikan menjadi umpan.
The employers will become bait for their employees.
Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Those who speak out will be more influential.
Wong pinter diingar-ingar.
Si pandai direcoki.
The wise ones will be ridiculed.
Wong ala diuja.
Si jahat dimanjakan.
The evil ones will be worshipped.
Wong ngerti mangan ati.
Orang yang mengerti makan hati.
The knowledgeable ones will show no compassion.
Banda dadi memala.
Harta benda menjadi penyakit
The pursuit of material comfort will incite crime.
Pangkat dadi pemikat.
Pangkat menjadi pemukau.
Job titles will become enticing.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Yang sewenang-wenang merasa menang
Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.
Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Yang mengalah merasa serba salah.
Those who act wisely will feel as if everything is wrong.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Ada pejabat (raja) berasal orang beriman rendah.
There will be leaders who are weak in their faith.
Patihe kepala judi.
Maha menterinya benggol judi
Their vice regent will be selected from among the ranks of the
gamblers.
Wong sing atine suci dibenci.
Yang berhati suci dibenci
Those who have a holy heart will be rejected.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
Those who are evil, and know how to flatter their boss,will be
promoted.
Pemerasan saya ndadra.
Pemerasan merajalela.
Human exploitation will be worse.
Maling lungguh wetenge mblenduk.
Pencuri duduk berperut gendut
The corpulent thieves will be able to sit back and relax.
Pitik angkrem saduwurane pikulan.
Ayam mengeram di atas pikulan.
The hen will hacth eggs in a carrying pole.
Maling wani nantang sing duwe omah.
Pencuri menantang si empunya rumah.
Thieves will not be afraid to challenge the target.
Begal pada ndugal.
Penyamun semakin kurang ajar.
Robbers will dissent into greater evil.
Rampok pada keplok-keplok.
Perampok semua bersorak-sorai.
Looters will be given applause.
Wong momong mitenah sing diemong.
Si pengasuh memfitnah yang diasuh
People will slander their caregivers.
Wong jaga nyolong sing dijaga.
Si penjaga mencuri yang dijaga.
Guards will steel the very things they are to protect.
Wong njamin njaluk dijamin.
Si penjamin minta dijamin.
Guarantors will ask for collateral.
Akeh wong mendem donga.
Banyak orang mabuk doa.
Many will ask for blessings.
Kana-kene rebutan unggul.
Di mana-mana berebut menang.
Everybody will compete for personal victory.
Angkara murka ngombro-ombro.
Angkara murka menjadi-jadi.
Ruthlessness will be everywhere.
Agama ditantang.
Agama ditantang.
Religions will be questioned.
Akeh wong angkara murka.
Banyak orang angkara murka.
Many people will be greedy for power, wealth and position.
Nggedeake duraka.
Membesar-besarkan durhaka.
Rebelliousness will increase.
Ukum agama dilanggar.
Hukum agama dilanggar.
Religious law will be broken.
Perikamanungsan di-iles-iles.
Perikemanusiaan diinjak-injak.
Human rights will be violated.
Kasusilan ditinggal.
Tata susila diabaikan
Ethics will left behind.
Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
Many will be insane, cruel and immoral.
Wong cilik akeh sing kepencil.
Rakyat kecil banyak tersingkir.
Ordinary people will be segregated.
Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
They will become the victims of evil and cruel persons.
Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Then there will come a queen who is influential.
Lan duwe prajurit
Dan punya prajurit.
She will have her own armies.
Negarane ambane sapra-walon.
Lebar negeri seperdelapan dunia.
Her country will measured one-eighth the circumference ofthe world.
Tukang mangan suap saya ndadra.
Pemakan suap semakin merajalela.
The number of people who commit bribery will increase.
Wong jahat ditampa.
Orang jahat diterima.
The evil ones will be accepted.
Wong suci dibenci.
Orang suci dibenci.
The innocent ones will be rejected.
Timah dianggep perak.
Timah dianggap perak.
Tin will be thought to be silver.
Emas diarani tembaga.
Emas dibilang tembaga
Gold will be thought to be copper.
Dandang dikandakake kuntul.
Gagak disebut bangau.
A rice cooker will be thought to be an egret.
Wong dosa sentosa.
Orang berdosa sentosa.
The sinful ones will be safe and live in tranquility.
Wong cilik disalahake.
Rakyat jelata dipersalahkan.
The poor will be blamed.
Wong nganggur kesungkur.
Si penganggur tersungkur.
The unemployed will be rooted up.
Wong sregep krungkep.
Si tekun terjerembab.
The diligent ones will be forced down.
Wong nyengit kesengit.
Orang busuk hati dibenci.
The people will seek revenge against the fiercely violent ones.
Buruh mangluh.
Buruh menangis.
Workers will suffer from overwork.
Wong sugih krasa wedi.
Orang kaya ketakutan.
The rich will feel unsafe.
Wong wedi dadi priyayi.
Orang takut jadi priyayi.
People who belong to the upper class will feel insecure.
Senenge wong jahat.
Berbahagialah si jahat.
Happiness will belong to evil persons.
Susahe wong cilik.
Bersusahlah rakyat kecil.
Trouble will belong to the poor.
Akeh wong dakwa dinakwa.
Banyak orang saling tuduh.
Many will sue each other.
Tindake menungsa saya kuciwa.
Ulah manusia semakin tercela.
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
Leaders will discuss and choose which countries are their favourites
and which ones are not.
Wong Jawa kari separo.
Orang Jawa tinggal separo.
The Javanese will remain half.
Landa-Cina kari sejodo.
Belanda-Cina tinggal sepasang.
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
Many become stingy.
Sing eman ora keduman.
Si hemat tidak mendapat bagian.
The stingy ones will not get their portion.
Sing keduman ora eman.
Yang mendapat bagian tidak berhemat.
The ones who receive their portion will be generous.
Akeh wong mbambung.
Banyak orang berulah dungu
Street beggars will be everywhere.
Akeh wong limbung.
Banyak orang limbung.
Bewildered persons will be everywhere.
Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman.
These are the signs that the people and their civilization have been
turned upside down.



Artikel Terkait:

Share this article :
Ping your blog, website, or RSS feed for Free
 
Comments
0 Comments

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. nganggur blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger