Hidup adalah petualangan yang sangat besar. Wahai diriku dan segenap bagian dari diriku, Marilah, mari belajar untuk hidup dari hal yang terkecil dalam segala aspek kehidupan, maka pasti akan menjadi orang besar. Dan selalu menghidupkan hati untuk selalu ingat, memuji, dan berdzikir adalah kunci abadi di dunia dan di akhirat.
Sebelum sampai pada tujuan, jangan pernah
sekali-kali menoleh atau bahkan terbuai dengan hal-hal yang bukan
merupakan tujuan anda, karena kesempatan tidak akan datang dua kali,
kalaupun ada maka pasti akan terasa sangat berat untuk melangkah
kembali.
Seorang laki-laki akan benar-benar
dikatakan laki-laki sejati bilamana ia berani menghadapi peperangan,
peperangan dalam pengendalian diri dan peperangan dalam pengendalian
hawa nafsunya.
selalu asah dan arahkan mata pedang karena
perang ini tak akan ada habisnya, teruslah mengasah batu hingga menjadi
cermin agar kebenaran yang hakiki dapat terlihat jelas.
Jangan jadikan apa yang ada di dunia ini
sebagai penghalang kita menuju keabadian, tapi jadikanlah apa yang ada
di dunia ini menjadi pemacu kita menuju keabadian.
Ketika seseorang telah benar-benar makmum
kepada imamnya, maka ia akan mempunyai ciri-ciri “marah ketika ia
mendapat suatu pujian dan senang ketika ia mendapa suatu hinaan”.
Ketika kita sadar bahwa hidup di dunia ini
selalu dihadapkan pilihan-pilihan yang tentu tidak mudah.”susah
selamanya atau bahagia selamanya. hidup untuk sebuah perjalanan atau
perjalanan untuk sebuah kehidupan. hidup untuk sebuah kesuksesan atau
sukses karena menemukan kehidupan. kehidupan untuk kematian atau
kematian untuk sebuah kehidupan”. Cermat dan waspada adalah kuncinya.
Kesuksesan bukan diukur dari seberapa kaya
seseorang, sehebat apa penemuannya atau bagaimana ia berkuasa di muka
bumi, tapi kesuksesan manusia adalah ketika ia memperoleh kesempurnaan,
“kesempurnaan seorang manusia adalah ketika ia dapat mengenal apa dan
siapa dirinya, kemudian mengetahaui awal dan akhir suatu kehidupan”
kecerdasan dan ilmu yang dimiliki
seseorang tak akan bisa bertanggung jawab kelak di alam sana. akal,
nafsu, dan jiwa akan musnah. hanya yang berjanji yang akan bertanggung
jawab.