Presiden Soekarno dikenal sebagai seorang yang visioner dan
rasional. Meski begitu, kehidupan sehari-hari sang proklamator tidak
bisa dilepaskan dari hal-hal yang bersifat spiritual-budaya. Bung Karno
dipercaya memiliki sejumlah benda pusaka. Bahkan, tongkat komando yang
dimilikinya dipercaya merupakan salah satu pusaka.
Sebagai seorang panglima tertinggi, Bung Karno selalu menggunakan seragam kebesarannya yang bergaya militer. Dalam setiap penampilannya, sang putera fajar tak pernah lupa membawa tongkat komando yang menambah kegagahannya.
Seperti dikutip dari Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo, jumlah tongkat komando yang dimiliki Bung Karno dipercaya sebanyak tiga buah. Tongkat komando yang dibuat dari kombinasi kayu, gading dan perak berukir itu konon berisi sebilah tombak kecil yang sakti mandraguna.
Saat Bung Karno jatuh dari kursi kekuasaannya pada 1967, tongkat komando miliknya kemudian menjadi legenda yang diceritakan dari mulut ke mulut.
Selain tongkat komando, Bung Karno juga dipercaya memiliki sejumlah keris pusaka. Sekitar tahun 1955 beredar potret resmi pertama dan satu-satunya yang menampilkan seorang presiden RI menggenggam keris.
Di foto itu Bung Karno tengah menggenggam sebilah keris berwarangka sandang walikat berlapis silih asih emas dan perak. Saat itu Presiden Soekarno berdiri tegap dengan menggenakan seragam putih TNI Angkatan Laut berkancing keemasan lengkap dengan tanda pangkatnya.
Namun, hingga kini kepastian kepemilikan keris itu oleh Bung Karno dan keberadaannya masih menjadi misteri.
Setelah Bung Karno wafat pada 1970, cerita pusaka keris yang dimiliki Bung Karno semakin melegenda. Salah satunya ada cerita soal kepemilikan enam buah keris yang diberikan oleh salah seorang pamannya pada 1920-an.
Meski sempat menolak, Soekarno yang saat itu hendak berangkat ke Bandung untuk menyelesaikan kuliahnya di ITB akhirnya menerima enam keris itu sebagai barang titipan. Namun keris itu akhirnya dikembalikan ke cucu pamannya pada akhir tahun 1964.
Enam keris itu sempat dimandikan oleh Almarhum Widyosastrosetika, salah seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Menurutnya satu dari enam keris itu memiliki keistimewaan lebih karena merupakan keris dapur betok tangguh Singosari.
Selain enam keris itu, Bung Karno juga dipercaya memiliki tiga bilah keris warisan Raja Sisingamangaraja XII. Tiga keris itu diamanahkan keluarga Raja Sisingamangaraja XII kepada Bung Karno ketika menjalani pengasingan di Sumatera Utara pada masa penjajahan Belanda.
Namun, setelah masa pengasingannya selesai, tiga keris itu tidak sempat dibawa Bung Karno ke Jakarta.
Meski banyak yang mengaitkannya dengan hal-hal gaib dan spiritual, Bung Karno sendiri dikenal sebagai sosok yang sangat rasional. Menurut istrinya Ibu Fatmawati, Bung Karno tidak pernah percaya soal-soal gaib.
Sebagai seorang panglima tertinggi, Bung Karno selalu menggunakan seragam kebesarannya yang bergaya militer. Dalam setiap penampilannya, sang putera fajar tak pernah lupa membawa tongkat komando yang menambah kegagahannya.
Seperti dikutip dari Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo, jumlah tongkat komando yang dimiliki Bung Karno dipercaya sebanyak tiga buah. Tongkat komando yang dibuat dari kombinasi kayu, gading dan perak berukir itu konon berisi sebilah tombak kecil yang sakti mandraguna.
Saat Bung Karno jatuh dari kursi kekuasaannya pada 1967, tongkat komando miliknya kemudian menjadi legenda yang diceritakan dari mulut ke mulut.
Selain tongkat komando, Bung Karno juga dipercaya memiliki sejumlah keris pusaka. Sekitar tahun 1955 beredar potret resmi pertama dan satu-satunya yang menampilkan seorang presiden RI menggenggam keris.
Di foto itu Bung Karno tengah menggenggam sebilah keris berwarangka sandang walikat berlapis silih asih emas dan perak. Saat itu Presiden Soekarno berdiri tegap dengan menggenakan seragam putih TNI Angkatan Laut berkancing keemasan lengkap dengan tanda pangkatnya.
Namun, hingga kini kepastian kepemilikan keris itu oleh Bung Karno dan keberadaannya masih menjadi misteri.
Setelah Bung Karno wafat pada 1970, cerita pusaka keris yang dimiliki Bung Karno semakin melegenda. Salah satunya ada cerita soal kepemilikan enam buah keris yang diberikan oleh salah seorang pamannya pada 1920-an.
Meski sempat menolak, Soekarno yang saat itu hendak berangkat ke Bandung untuk menyelesaikan kuliahnya di ITB akhirnya menerima enam keris itu sebagai barang titipan. Namun keris itu akhirnya dikembalikan ke cucu pamannya pada akhir tahun 1964.
Enam keris itu sempat dimandikan oleh Almarhum Widyosastrosetika, salah seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Menurutnya satu dari enam keris itu memiliki keistimewaan lebih karena merupakan keris dapur betok tangguh Singosari.
Selain enam keris itu, Bung Karno juga dipercaya memiliki tiga bilah keris warisan Raja Sisingamangaraja XII. Tiga keris itu diamanahkan keluarga Raja Sisingamangaraja XII kepada Bung Karno ketika menjalani pengasingan di Sumatera Utara pada masa penjajahan Belanda.
Namun, setelah masa pengasingannya selesai, tiga keris itu tidak sempat dibawa Bung Karno ke Jakarta.
Meski banyak yang mengaitkannya dengan hal-hal gaib dan spiritual, Bung Karno sendiri dikenal sebagai sosok yang sangat rasional. Menurut istrinya Ibu Fatmawati, Bung Karno tidak pernah percaya soal-soal gaib.